Belahan bumi utara dan selatan sama-sama menghadapi cuaca ekstrem.
Saat ini terjadi ekstrem dingin di belahan utara, seperti Cina mengalami
cuaca dingin terburuk dalam 28 tahun terakhir dan Timur Tengah
mengalami badai salju terburuk dalam 30 tahun terakhir. Sebaliknya, di
belahan selatan, gelombang panas ekstrem menghantam Australia.
Fenomena yang terjadi merupakan ulangan. Ini menunjukkan fenomena alam
berlangsung normal," kata Zadrach Ledoufij Dupe dari Departemen
Meteorologi, Institut Teknologi Bandung (ITB).
Zadrach
mengatakan, dibutuhkan kelengkapan data statistik untuk mengetahui
fenomena cuaca ekstrem yang menyengsarakan tersebut. Ada kemungkinan di
antara enam komponen iklim sekarang makin terusik. Hal itu mengakibatkan
perubahan iklim yang meningkatkan intensitas cuaca ekstrem.
Badan Meteorologi Cina menyebutkan, sejak akhir November 2012, suhu
rata-rata musim dingin di Cina 3,8 derajat celsius di bawah nol atau 1,3
derajat lebih dingin daripada suhu rata-rata tahun-tahun sebelumnya.
Badan Meteorologi Cina, menyebutkan suhu musim dingin kali ini paling
buruk dalam 28 tahun terakhir.
Sejumlah negara di
Timur Tengah mengalami gelombang dingin ekstrem, di antaranya
menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah dan badai salju terburuk.
Yordania, salah satu negara di Timur Tengah, menetapkan Rabu (9/1)
sebagai hari libur nasional. Ini karena cuaca sangat dingin. Ibu kota
Yordania, Amman, juga tertutup tumpukan salju. Pengamat cuaca di
Yordania menyebutkan, badai salju kali ini terburuk dalam 30 tahun
terakhir.
Kondisi sebaliknya, cuaca panas ekstrem,
berlangsung di beberapa negara bagian Australia, antara lain Tasmania,
Victoria, New South Wales, dan Queensland. Saat ini ribuan warga
Australia mengungsi akibat gelombang panas yang menyebabkan kebakaran.
Puluhan ribu hewan ternak menjadi korban amukan api.
Enam komponen
Zadrach memaparkan, enam komponen perubahan iklim meliputi atmosfer
(udara), litosfer (daratan), hidrosfer (perairan), kriosfer (tutupan
es), biosfer (makhluk hidup), dan humanosfer (manusia). Penyebab cuaca
ekstrem secara umum dapat dikaitkan dengan terusiknya satu atau beberapa
dari enam komponen iklim tersebut.
Humanosfer,
menurut Zadrach, merupakan komponen perubahan iklim akibat ulah manusia
yang saat ini paling berperan. Namun, menunjuk penyebab pasti cuaca
ekstrem tidak sesederhana itu.
Kepala Pusat Perubahan
Iklim dan Kualitas Udara pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) Edvin Aldrian mengatakan, fenomena alam berupa
gelombang Rossby di wilayah kutub hingga subtropis di Eropa bergerak ke
timur.
"Fenomena pergerakan gelombang Rossby ini yang
menimbulkan gelombang dingin dan cuaca dingin di wilayah Rusia serta
Cina hingga terjadi banjir dan badai salju di Timur Tengah," kata Edvin.
Belum ada kecukupan data untuk menunjuk penyebab pasti kejadian cuaca
ekstrem, seperti suhu rata-rata musim dingin di Cina menjadi 3,8 derajat
celsius di bawah nol atau 1,3 derajat lebih dingin dari rata-rata
sebelumnya.
Badai salju terburuk dalam 30 tahun di
Timur Tengah dapat dijelaskan. Edvin mengatakan, badai salju bisa
disebabkan fenomena cold surge (seruak dingin).
Seruak
dingin adalah pergerakan angin dari wilayah dingin dengan tekanan
tinggi ke wilayah yang lebih panas dengan tekanan lebih rendah.
Perbedaan tekanan udara mengakibatkan aliran udara. Perbedaan tekanan
yang cukup tinggi bisa menyebabkan aliran udara menjadi angin kencang
yang berlanjut menjadi badai salju.
Banjir bandang di Timur Tengah dipicu pengembunan akibat pertemuan udara dingin dan panas. Pengembunan menimbulkan hujan.
Ketika massa uap air hasil pengembunan dari seruak dingin berlimpah,
terjadilah hujan lebat. Ini yang menimbulkan banjir bandang, seperti
terjadi di Tepi Barat, Palestina.
Sementara suhu panas
di Australia, Edvin mengatakan, hal itu disebabkan udara kering di
wilayah Australia selatan yang sedang menerima sinar matahari terdekat
selama berada di selatan khatulistiwa. Kebakaran pun mudah tersulut.
Variabilitas iklim dan cuaca kian hari kian menegangkan. Supaya tidak
makin menyengsarakan, menurut Zadrach, sebaiknya manusia mengurangi
kesalahan dan tidak mengusik enam komponen iklim.
Panas Berpotensi Munculkan Badai
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Ahad (13/1),
menginformasikan, suhu muka laut menghangat di Laut Arafura dan Samudra
Pasifik sebelah timur Filipina. Hal ini memicu kembali siklon tropis
yang menimbulkan gangguan cuaca di Indonesia.
Pumpunan
angin terjadi memanjang dari Sumatera bagian selatan hingga Laut Banda.
Ini menyebabkan peningkatan aktivitas pertumbuhan awan hujan pada pekan
ini di wilayah Sumatera bagian tengah dan selatan, wilayah Jawa, serta
Kalimantan bagian utara, barat, dan selatan.
Bali,
Nusa Tenggara, Sulawesi bagian selatan dan tengah, Maluku, Maluku
Tenggara, serta Papua juga berpotensi mengalami gangguan cuaca berupa
hujan lebat dan angin kencang.
"Terpicunya potensi
badai di utara khatulistiwa, yakni di perairan timur Filipina, kini
dipengaruhi kuatnya angin pasat dari tenggara atau perairan Pasifik
timur Australia," kata Zadrach Leudofij Dupe dari Departemen Meteorologi
Institut Teknologi Bandung (ITB).
Zadrach mengatakan,
kuatnya angin pasat dari tenggara membawa suhu hangat. Saat ini suhu
perairan Samudra Pasifik sebelah timur Australia meningkat karena
pengaruh posisi matahari di selatan khatulistiwa.
Dampaknya, di Negara Bagian Tasmania, Australia, tercatat rekor suhu
tertinggi mencapai 41 derajat celsius sejak pencatatan dilakukan pada
1880-an.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) terus memantau perkembangan kondisi tekanan rendah di perairan
Arafura dan timur Filipina. Menurut Kepala Pusat Meteorologi BMKG
Mulyono Prabowo, peluang terjadinya siklon tropis pada Januari masih
satu kali.
Sementara itu, siklon tropis Narelle masih
berlangsung di Samudra Hindia, 1.900 kilometer barat daya Denpasar,
Bali. Dalam 72 jam ke depan diperkirakan siklon terus melemah dan akan
meluruh ketika memasuki daratan Australia barat.
Menurut BMKG, siklon Narelle masih berdampak pada tingginya gelombang
laut. Gelombang setinggi 3-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat
Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa sampai Nusa
Tenggara, perairan selatan Pulau Sumba, perairan Pulau Sawu, Pulau Rote
sampai Kupang, dan Laut Timor. Gelombang setinggi 4-5 meter berpeluang
terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara.
http://indonesian.irib.ir/cakrawala-indonesia
If you're trying to lose weight then you absolutely need to try this totally brand new custom keto diet.
BalasHapusTo design this keto diet, licenced nutritionists, fitness couches, and chefs have joined together to provide keto meal plans that are productive, decent, cost-efficient, and fun.
From their first launch in January 2019, 100's of people have already completely transformed their body and well-being with the benefits a certified keto diet can provide.
Speaking of benefits; in this link, you'll discover 8 scientifically-confirmed ones provided by the keto diet.