Selasa, 15 Januari 2013

Pengaruh Bahasa Asing Dalam Perkembangan Bahasa Indonesia




Latar Belakang

Setiap negara mempunyai media komunikasi untuk memperlancar suatu hubungan antar individu. Alat komunikasi ini kita biasa disebut dengan bahasa.
Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, bekerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer,sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
Sebagian besar bahasa yang ada di dunia pasti di pengaruhi oleh bahasa lainnya, tidak terkecuali bahasa Indonesia . Pengaruh tersebut biasa datang dari bangsa berbahasa lain yang pernah mengunjungi daerah tersebut. Dalam konteks bahasa Indonesia,  pengaruh tersebut terutama datang dari bangsa yang pernah menjajah negeri ini, seperti Belanda, Inggris, Portugis danJepang. Selain dari bangsa penjajah, pengaruh juga datang dari bangsa yang pernah berdagang dengan penduduk negeri ini, seperti Arab, Cina, Persia, dan India. Bahasa Sansekerta juga memberikan pengaruh karena bahasa ini dijadikan sebagai bahasa sastra dan perantara dalam penyebaran agama Hindu dan Buddha. Seluruh pengaruh tadi membentuk kata-kata serapan dalam bahasa Indonesia yang dipakai hingga saat ini.

Telah berabad-abad lamanya nenek moyang penutur bahasa Indonesia berhubungan dengan berbagai bangsa di dunia. Bahasa Sanskerta tercatat terawal dibawa masuk ke Indonesia yakni sejak mula tarikh Masehi. Bahasa ini dijadikan sebagai bahasa sastra dan perantara dalam penyebaran agama Hindu dan Buddha. Agama Hindu tersebar luas di pulau Jawa pada abad ke-7 dan ke-8, lalu agama Buddha mengalami keadaan yang sama pada abad ke-8 dan ke-9.

Penggunaan bahasa asing dan kosa kata yang berasal dari bahasa asing, khususnya bahasa Inggris sering digunakan di dalam penulisan berita surat kabar.  Selain itu juga sering digunakan dalam siaran televisi, baik yang berupa berita maupun yang berbentuk perbincangan. Yang terpenting adalah kosa kata yang sering digunakan pada surat kabar, majalah, televisi, radio,ceramah, perbincangan bahkan percakapan sehari-hari itu dicari padanan dan artinya agar mudahdi mengerti dan dipahami oleh pemakai bahasa. 

Berdasarkan taraf integrasinya, kata serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2 golongan besar. Pertama, kata serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasaIndonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, long march, dan lain-lain. Kata-kata ini dipakai dalamkonteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, kataserapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. 

Bahasa yang paling banyak diserap kata-katanya dalam bahasa Indonesia adalah bahasa Belanda yang mencapai 3.280 kata. Hal ini antara lain disebabkan oleh lamanya masa penjajahan bangsa Belanda yang mencapai 3,5 abad. Bahasa Belanda dipakai hingga masa pergerakan kemerdekaan dalam komunikasi gagasan kenegaraan dan tentunya juga dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Belanda adalah advokat (advocaat), brankas (brandkast), demokrasi (demokratie), eksemplar (exemplaar), dan lain-lain.

Selain kata-kata serapan, ada sejumlah kata tidak mengalami penyerapan, tetapi masih dipakaidalam bentuk percakapan lisan tidak dalam bentuk tulisan. Contoh dari kata-kata tersebut adalah aanval (serangan jantung), brandweer (pemadam kebakaran), verboden (dilarang), dan lain-lain.
Sesudah Indonesia merdeka, pengaruh bahasa Belanda mula surut sehingga kata-kata serapan yang sebetulnya berasal dari bahasa Belanda sumbernya tidak disadari betul. Bahkan sampai dengan sekarang yang lebih dikenal adalah bahasa Inggris.

Bahasa selanjutnya yang menempati peringkat kedua dalam penyerapan kata-katanya adalah  bahasa Inggris. Jumlah kata yang diserap dari bahasa ini adalah sebanyak 1.610 kata. Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Inggris adalah aktor (actor), aktris (actress), bisnis (business), departemen (department), dan lain-lain. Seperti telah disebutkan sebelumnya, banyak katatermasuk dari bahasa Inggris yang belum sepenuhnya diserap sehingga pemakaiannya masih dalam bentuk aslinya. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional dan dipakai secara luas dinegeri ini hingga masa yang akan datang. Hal tersebut memungkinkan penyerapan kata yanglebih banyak lagi dari saat ini

Sebab-Sebab Terjadinya Variasi Penggunaanbahasa Asing Di Indonesia
 a) Interferensi
 Heterogenitas Indonesia dan disepakatinya bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional berimplikasi bahwa kewibawaan akan berkembang dalam masyarakat.  Perkembanngan ini tentu menjadi masalah tersendiri  yang perlu mendapat perhatian,  kedwibahasaan, bahkan kemulti bahasaan adalah suatu kecenderungan yang akan terus berkembang sebagai akibat globalisasi. Di samping segi positifnya, situasi kebahasaan seperti itu berdampak negatif terhadap penguasaan Bahasa Indonesia.  Bahasa daerah masih menjadi proporsi utama dalam komunikasi resmi sehingga rasa cinta terhadap bahasa Indonesia harus terkalahkan oleh bahasa daerah.

Alwi, dkk.(eds.) (2003: 9), menyatakan bahwa banyaknya unsur pungutan  dari bahasa Jawa, misalnya dianggap pemerkayaan bahasa Indonesia, tetapi masuknya unsur pungutan bahasa Inggris oleh sebagian orang dianggap pencemaran keaslian dan kemurnian bahasa kita. Hal tersebut yang menjadi sebab adanya interferensi.  Chaer (1994: 66) memberikan batasan interferensi adalah terbawa masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan sehingga tampak adanya penyimpangan kaidah dari bahasa yang digunakan itu.

Selain bahasa daerah,  bahasa  asing (baca Inggris) bagi sebagian kecil orang Indonesia ditempatkan di atas bahasa Indonesia. Faktor yang menyebabkan timbulnya sikap tersebut adalah pandangan sosial ekonomi dan bisnis. Penguasaan bahasa Inggris yang baik menjanjikan kedudukan dan taraf sosial ekonomi yang jauh lebih baik dari pada hanya menguasai bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Inggris di ruang umum telah menjadi kebiasaan yang sudah tidak terelakkan lagi. Hal tersebut mengkibatkan lunturnya bahasa dan budaya Indonesia yang secara perlahan tetapi pasti telah menjadi bahasa primadona.  Misalnya, masyarakat lebih cenderung memilih

“pull” untuk “dorong” dan “push” untuk “tarik”, serta “welcome” untuk “selamat datang”.

 Sikap terhadap bahasa Indonesia yang kurang baik terhadap kemampuan berbahasa Indonesia diberbagai kalangan, baik lapisan bawah, menengah, dan atas; bahkan kalangan intelektual. Akan tetapi, kurangnya kemampuan berbahasa Indonesia pada golongan atas dan kelompok intelektua lterletak pada sikap meremehkan dan kurang menghargai serta tidak mempunyai rasa bangga terhadap bahasa Indonesia.

b) Integrasi
 Selain interferensi, integrasi juga dianggap sebagai pencemar terhadap bahasa Indonesia. Chaer(1994:67), menyatakan bahwa integrasi adalah unsur-unsur dari bahasa lain yang terbawa masuk sudah dianggap, diperlakukan, dan dipakai sebagai bagian dan bahasa yang menerima atau yangmemasukinya. Proses integrasi ini tentunya memerlukan waktu yang cukup lama, sebab unsur yang berintegrasi itu telah disesuaikan,  baik lafalnya, ejaannya, maupun tata bentuknya. Contoh kata yang berintegrasi antara lain montir, riset, sopir, dongkrak.
 
Potret Bahasa Indonesia dalam EraGlobalisasi
Era globalisasi akan menyentuh semua aspek kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa yang semakinglobal dipakai oleh semua bangsa di dunia ialah bahasa Inggris, yang pemakainya lebih dari satumiliar manusia. Akan tetapi, sama halnya dengan bidang kehidupan lain, sebagaimanadikemukakan oleh Naisbit (1991) dalam bukunya Global Paradox, akan terjadi paradoks-paradoks dalam berbagai komponen kehidupan, termasuk bahasa.
Bahasa Inggris, misalnya,walaupun pemakainya semakin besar sebagai bahasa kedua, masyarakat suatu negara akansemakin kuat juga memertahankan bahasa aslinya.Seperti di Islandia, sebuah negara kecil di Eropa, yang jumlah penduduknya sekitar 250.000orang, walaupun mereka dalam berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Inggris sebagaibahasa kedua, negara ini masih memertahankan kemurnian bahasa pertamanya dari pengaruhbahasa Inggris.

Demikian juga di negara-negara pecahan Rusia seperti Ukraina, Lithuania,Estonia (yang memisahkan diri dari Rusia) telah menggantikan semua papan nama di negaratersebut yang selama itu menggunakan bahasa Rusia.Bagaimana halnya dengan di Indonesia? Di Indonesia, fenomena yang sama pernah dilakukandengan pengeluaran Surat Menteri Dalam Negeri kepada gubernur, bupati, dan walikota seluruhIndonesia Nomor 1021/SJ tanggal 16 Maret 1995 tentang Penertiban
Penggunaan Bahasa Asing.Surat itu berisi instruksi agar papan-papan nama dunia usaha dan perdagangan di seluruhIndonesia yang menggunakan bahasa asing agar diubah menjadi bahasa Indonesia. Ketika awalpemberlakukan peraturan tersebut, tampak gencar dan bersemangat usaha yang dilakukan olehpemerintah daerah di seluruh Indonesia

Kedudukan Bahasa Nasional dan BahasaAsing

Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia yang merupakan bahasa asing pertama. Kedudukan tersebut berbeda dengan bahasa kedua. Mustafa dalam hal ini menyatakan bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari anak setelah bahasa ibunya dengan ciri bahasa tersebut digunakan dalam lingkungan masyarakat sekitar. Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum dalam interaksi sosial. 

Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia tersebut mengakibatkan jarang di gunakannya Bahasa Inggris dalam interaksi sosial di lingkungan anak. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris karena pemerolehan bahasa asing bagi anak berbanding lurus dengan volume, frekuensi dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan program pembelajaran dengan pengantar Bahasa Inggris tersebut mendapat berbagai kendala mengingat kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia sebagai first foreign languange (bahasa asing pertama). Artinya, Bahasa Inggris hanya menjadi bahasa pada kalangan tertentu, tidak digunakan oleh masyarakat umum seperti jika kedudukannya sebagai bahasa kedua. Hal ini menyebabkan kurangnnya interaksi anak terhadap Bahasa Inggris. Selain ituterdapat juga berbagai pendapat mengenai pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing yangbisa mempengaruhi perkembangan bahasa ibu.

Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa secara umum terjadi masalah jika anak dikenalkan pada dua bahasa secara bersamaan pada usia dini. Terutama ketika dikenalkan pada usia prasekolah setelah bahasa ibu sudah sering digunakan.  Pendapat lainnya menjelaskan bahwa jika bahasa kedua dikenalkan sebelum bahasa pertama benar-benar terkuasai, maka bahasa pertama perkembangannya akan lambat dan bahkan mengalami regresi. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa bahasa kedua akan terperoleh ketika bahasa pertama sudah dikuasai.

Berbagai pendapat tersebut menjadi permasalahan tersendiri mengenai pembelajaran anak usia dini yang menggunakan Bahasa Inggris dalam konteks Bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia. Perlu pengembangan program yang mapan dan berkesinambungan untuk menciptakan suatau program yang memang efektif untuk diterapkan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD) di Indonesia, mengingat kedudukan Bahasa Inggris itu sendiri sebagai first foreign language.


http://www.scribd.com
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar